Rantepao || Perempuan menjadi pemain terbesar dalam sektor industri ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia. Laporan hasil survei terakhir Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menunjukkan 53,68% serapan tenaga kerja ekraf adalah perempuan dan sejak 2011 kondisi ini bertumbuh secara konsisten setiap tahunnya.
Partisipasi tenaga kerja perempuan pada usaha ekraf ini mendorong pemerintah Kabupaten Toraja Utara bersama stakeholder lainnya membuka akses terhadap program dan kegiatan pemberdayaan di berbagai sektor formal dan informal bagi keterlibatan masyarakat khususnya kaum Perempuan. Upaya yang dibangun tersebut ditujukan untuk meningkatkan kapasitas sekaligus membangun minat perempuan ikut terlibat dalam industri ekraf yang dapat memberi dampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat dan juga memiliki keterkaitan terhadap pengembangan sektor - sektor pembangunan lainnya.
"apresiasi yang besar buat wanita-wanita kreatif Toraja Utara. Wanita-wanita yang mau untuk terus berkarya, menghasilkan suatu karya yang positif, dimana karya itu juga ikut berperan dalam pengembangan ekonomi kerakyatan kabupaten Toraja Utara," ungkap Bupati Kalatiku saat menghadiri kegiatan Coffee Morning Tim Penggerak PKK Kabupaten bersama Organisasi Wanita Kreatif Toraja Utara di halaman Rumah Jabatan Bupati pada hari Kamis pagi (21/03) lalu.
Saat ini Pemkab Toraja Utara dengan dukungan Pemprov Sulsel dan Pemerintah Pusat berupaya mengembangkan potensi pariwisata lokal, antara lain dengan mensinergikan program dan anggaran pembangunan daerah yang dapat memberikan dampak langsung pada pertumbuhan pariwisata Toraja.
Hal ini tentunya menjadi prospek besar bagi perempuan Toraja untuk terlibat dan menjadi pemain utama dalam mengembangkan industri ekraf berbasis nilai dan produk budaya asli Toraja, seperti kerajinan, kuliner, kesenian, dan fesyen. Bupati Kalatiku percaya jika industri ekraf ini dikembangkan dengan serius dan konsisten di Toraja Utara akan daya menjadi daya tarik dalam mempromosikan pariwisata Toraja.
"salah satu daya tarik dari kabupaten Pariwisata itu adalah kreasi atau kreativitas dari kita. Menghasilkan karya-karya yang baik, bagus, serta indah tentunya membantu kami sebagai pemerintah untuk mempromosikan kabupaten kita sebagai kabupaten pariwisata," kata Bupati Kalatiku.
Sesuai data statistik sektoral tahun 2017 yang dihimpun oleh Bidang Statistik Dinas Kominfo Statistik dan Persandian Kabupaten Toraja Utara, dilaporkan terdapat 76 ribu lebih perempuan di Toraja Utara yang masuk dalam kelompok usia produktif (15 - 64 tahun) dari 118 ribu jumlah keseluruhan penduduk perempuan. Jumlah ini menjadi potensi sumberdaya yang bila didukung dengan kebijakan dan program pemberdayaan produktif dan kreatif dapat memberikan pengaruh pada peningkatan ekonomi daerah.
Isu gender sudah tidak dapat lagi dilihat sebagai penghalang bagi perempuan untuk terlibat langsung berkontribusi pada sektor - sektor ekonomi. Terbukanya ruang dan peluang bagi perempuan menunjukkan eksistensinya pada masa kini harus diawali dengan mengubah mindset yang menghambat perempuan menjadi mandiri dan percaya diri.
Dengan modal semangat kemandirian, perempuan akan terdorong untuk mengembangkan potensi diri sehingga dapat menghasilkan karya - karya yang bermanfaat, bermanfaat bagi taraf kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
"saya mengajak kepada kita semua sebagai wanita-wanita kreatif Toraja Utara, untuk terus mengembangkan kreativitas yang telah ada dalam diri kita. Kembangkan produk-produk atau karya yang telah kita buat, agar wanita Toraja Utara khususnya, bisa di kenal sebagai wanita-wanita yang super dalam berkarya. Banyak wanita di sini yang berpotensi menciptakan hasil karya. Dan sekiranya, kegiatan inivbisa bermanfaat dan bisa mendorong kita untuk tetap berkarya, mempersiapkan diri untuk bersaing di event yang lebih besar lagi," himbau Ketua TP PKK Toraja Utara ibu Linda Sumilat Paembonan kepada peserta kegiatan yang hadir.
Selain melihat produk kreatif kerajinan dan kuliner yang dihasilkan wanita kreatif Toraja, Bupati Kalatiku bersama ibu Linda juga berbaur bersama anak -anak peserta didik PAUD Agape yang juga hadir bersama guru - guru di kegiatan tersebut.
Reporter: Swita TuralakiLPDI - Komunikasi Publik Diskominfo.SP