Rantepao || Bersama-sama jemaah Mesjid Agung Rantepao, Bupati Kalatiku Paembonan didampingi Kepala Dinas Kominfo Toraja Utara Fitra mengikuti peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, 27 Rajab 1440 H/2019 di Mesjid Agung Rantepao pada hari Selasa, (03/04).
Kepada jemaah yang hadir Bupati Kalatiku menyampaikan kegembiraannya dapat bersilahturahmi kembali bersama jemah Mesjid Agung Rantepao untuk memperingati salah satu hari besar umat Islam yaitu Isra Mi'raj. Kegembiraan itu Bupati sampaikan sebab keikutsertaannya di tahun 2019 ini merupakan yang ketiga kalinya sejak memimpin Pemkab Toraja Utara bersama Wabup Yosia Rinto Kadang.
"ini adalah ketiga kalinya saya menghadiri perayaan Isra' Mi'raj ditempat ini, selamat memperingati isra mi'raj bagi saudara-saudaraku yang muslim", tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Peringatan Isra Mi'raj 1440 H Mesjid Agung Rantepao Ir. Sudirman dalam laporan panitia menyampaikan, Isra Mi'raj merupakan momen yang penting bagi umat Islam, yang mana umat Islam memperingati makna peristiwa perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW hingga mendapat perintah menunaikan Shalat Lima Waktu.
Pada kesempatan itu, Sudirman juga melaporkan dalam rangkaian kegiatan ini panitia bersama jemaah Mesjid berhasil mengumpulkan sejumlah dana yang ditujukan untuk pengadaan salah satu sarana kebutuhan warga jemaah berupa Kendaraan Jenazah di Mesjid Agung Rantepao.
"kegiatan ini merupakan kegiatan peristiwa besar bagi umat islam dalam memperingati Isra Mi'raj nabi Muhammad Saw," jelas Sudirman
"dana yang terkumpul selama kegiatan ini kami akan sumbangkan untuk pengadaan mobil jenazah di Mesjid Agung rantepao," ungkapnya lebih lanjut.
Tema yang diangkat Pada peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1440 H yakni "Mari Berhijrah Untuk Menjadi Manusia Yang Berkualitas Iman &Taqwa" menjadi bahan inti khutbah yang dibawakan oleh Ust. H. Arifuddin Lewa, SH.
Maknai Hari Besar Keagamaan Juga Sebagai Perayaan Atas Anugerah Keberagaman Dari TUHAN Yang Maha Esa
Menurut pandangan beberapa ahli, tingkat peradaban suatu masyarakat salah satunya dapat dilihat dari bagaimana mereka dengan realitas masyarakat yang majemuk mampu membangun kesepahaman dan kesepakatan kolektif untuk hidup bersama dalam keharmonisan yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Kerukunan merupakan bagian kesadaran kolektif kemanusiaan atas realitas keberagaman yang secara universal disepakati untuk menciptakan kondisi tentram, harmonis dan damai di setiap gerak aspek kehidupan masyarakat dan bangsa. Sementara dalam perspektif pemerintah sendiri, keberagaman dan kerukunan menjadi komponen penting yang senantiasa harus diterjemahkan dengan benar dan diupayakan oleh semua pihak untuk mendukung berjalannya proses pembangunan yang efektif dan ber-keadilan.
Menurut Bupati Kalatiku pada peringatan Isra Mi'raj tahun ini, momen peringatan hari - hari besar keagamaan tidak hanya dipandang sebagai momen peningkatan iman dan ketakwaan umat baik secara individu maupun kolektif namun juga dapat dipandang sebagai suatu peringatan atau perayaan atas keberagaman dan kerukunan yang dianugerahkan oleh TUHAN Yang Maha Esa, yang mendorong setiap kita untuk senantiasa menjaga kehidupan yang harmonis, menjalin hubungan, berbagi, bekerjasama, dan saling peduli.
"selain keimanan di kokohkan, tak hentinya juga kesatuan dan persatuan kita tunjukan dan lakukan untuk mengokohkan kerukunan umat beragama di kabupaten Toraja Utara karena persaudaraan senantiasa terjalin di antara kita," ungkap Bupati Kalatiku.
Selain itu umat beragama juga didorong untuk mewujud-nyatakan iman dan taqwa melalui partisipasi aktif dalam pembangunan. Dengan posisi kabupaten Toraja Utara sebagai destinasi wisata dan yang juga dalam waktu dekat ini umat Islam akan menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan, Bupati menghimbau peran aktif umat membantu pemerintah menciptakan lingkungan bersih dan turut menciptakan suasana yang kondusif dan harmonis dalam masyarakat.
"sebagai kabupaten Pariwisata, saya siap menerima saran dari bapak/ibu untuk memajukan daerah ini. Dihimbau juga kepada masyarakat agar senantiasa menjaga lingkungannya tentu ini menjadi tonggak yang terpenting sebagai daerah pariwisata, sebab kebersihan adalah sebagian dari pada iman," kata Bupati Kalatiku.
"sebelum memasuki bulan suci ramadhan dihimbau kepada semua masyarakat senantiasa menjaga suasana yang harmonis dan menjaga lingkungannya agar terpelihara dengan baik. Selain itu telah di instruksikan kepada Satuan Polisi Pamong Praja agar menjaga rumah ibadah seperti Gereja dan Mesjid dalam setiap suasana pelaksanaan ibadah," kuncinya.
Komitmen kebersamaan dalam keberagaman yang selama ini telah dibangun dan ditunjukkan Pemkab Toraja Utara bersama-sama semua komponen masyarakat turut ditunjang oleh nilai kearifan lokal budaya Toraja yang secara turun temurun tetap di pegang oleh masyarakat Toraja baik dalam setiap aktivitas adat, keagamaan dan kemasyarakatan lainnya.
Ini juga menunjukkan bahwa Toraja adalah "rumah" yang damai, ramah, dan terbuka bagi keberagaman sekaligus juga menunjukkan Toraja adalah salah satu role model kerukunan di Indonesia yang mampu menerjemahkan Bhineka Tunggal Ika dengan baik di setiap aspek kehidupannya, baik dalam aspek kultur, sosial, ekonomi, pemerintahan dan wilayah.
Reporter: Basry LPDI - Komunikasi Publik, Diskominfo .SP